Search This Blog

Wednesday, 23 April 2014

Mendesak, Pendekatan Konservasi Untuk Wisata

Keunikan hiu paus, ikan raksasa dari perairan tropis ini memang menarik minat siapa saja untuk melihat secara dekat. Namun sayang, pengetahuan yang minim mengenai apa dan bagaimana hiu paus mengakibatkan pengelolaan wisata masih bertujuan ekonomi semata.
            “Di daerah Probolinggo, beberapa hiu paus malah menjadi wisata dan ditunggangi. Mereka mungkin tidak tahu jika yang mereka lakukan itu berbahaya untuk hiu pausnya sendiri. Jadi sudah seharusnya kita kasih tahu kalau hal itu tidak benar,” tutur Hawis Madduppa, Dosen dan Peneliti Biosistematika Kelautan dari Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
            Hawis merasa perlu agar guide wisatawan diberi pembekalan mengenai hiu paus itu sendiri dan bagaimana cara berinteraksi dengan hiu paus, sehingga aspek wisata dan kelangsungan hidup bagi hewan ini sama-sama terpenuhi.
             Untuk meminimalisir dampak interaksi manusia karena wisata terhadap kehidupan hiu paus, salah satunya menyediakan media informasi berupa poster cara berinteraksi dengan hiu paus khususnya di air.
            “Poster ini dibuat berdasarkan regulasi yang sudah ada di dunia internasional seperti saat berinteraksi tidak boleh menyentuh hiu paus, jika ingin memotret tidak boleh menggunakan flash dan peraturan internasional lain yang sudah diadaptasi,” tutur Benny Ahadian.

            Benny juga mengemukakan strategi informasi praktis ini dirasa efektif untuk wisata diving di Teluk Cendrawasih dan mungkin bisa disebarkan di beberapa daerah lain yang akan mengembangkan wisata hiu paus.

No comments:

Post a Comment