Kurun 4-5 tahun silam, masyarakat sempat dihipnotis dengan keindahan tampilan udang air tawar ini. Udang air tawar tersebut tak lain adalah lobster hias, atau para hobiis menyebutnya dengan lobster air tawar (lobster, red). Meski sempat booming beberapa tahun lalu, hingga saat ini perburuan lobster hias masih saja terjadi. Hal inilah membuat sejumlah pembudidaya lobster di Bogor, Jawa Barat (Jabar) tetap antusias melakukan usaha budidaya lobster. Apalagi jenis udang air tawar ini tergolong mudah dibudidaya.
Pembudidaya lobster air tawar tak hanya
memijahkan lobster untuk kebutuhan pajangan. Sebab, ada juga lobster air tawar
yang warnanya abu-abu dan merah. Nah, lobster jenis ini bisa juga dijadikan
pajangan, tapi bisa dikonsumsi. Lobster
jenis ini umumnya dibesarkan hingga ukuran 1 ons (8 bulan hingga 1 tahun). Robert Nurtanio, salah satu pembudidaya
lobster asal Bogor pernah mengembangakan sistem budidaya lobster untuk pajangan
dan konsumsi. Hasilnya, tentu saja lebih menguntungkan. Pasalnya, lobster
ukuran besar bisa dijual ke restoran. Sedangkan yang ukuran kecil (2 inchi)
untuk pajangan di akuarium.
Lobster bisa dipijahkan secara massal di
kolam tanah maupun kolam semen. Setelah
bertelur, indukan lobster kemudian dipindah ke kolam lainnya. Selanjutnya,
telur lobster yang mencapai ribuan butir itu dibiarkan di kolam hingga menetas
menjadi larva. Setelah anakan lobster ukuran ½ inchi bisa diberi pakan pellet.
Jika ukuranya sudah 2 inchi, anakan lobster itu bisa dijual.
Harga
lobster untuk pasar ekspor pun cukup tinggi. Lobster ukuran 2 inchi bisa dijual
dengan harga US$ 2 atau Rp 20 ribu untuk pasar Amerika Serikat (AS). Harga itu
akan lebih tinggi lagi kalau kualitas lobster yang diekspor cukup bagus. Bahkan,
lobster hias asal Papua di pasar Jerman
harganya bisa mencapai US$ 4 atau sekitar Rp 40 ribu per ekor. Sayangnya, untuk
mendapatkan lobster hias asal Papua ini indukannya masih mengandalkan dari alam.
Untuk pasar lokal, harga lobster merah ukuran 2 inchi di tingkat pembudidaya sekitar Rp 2.500 per
ekor. Lobster putih ukuran 2 inchi sekitar Rp 4.000 per ekor dan yang berwarna
biru harganya Rp 2.000 per ekor. Di tingkat pedagang (pasar lokal), harga
lobster hias jenis Cherax Destructor
ukuran 2 inchi dibanrol dengan harga Rp 15.000
per ekor. Sedangkan jenis Procambarus
Clarkii dijual dengan harga Rp 30.000 per ekor. Sementara itu jenis Red Claw dibanrol sekitar Rp 5.000 per ekor.
Usaha
budidaya lobster tentu saja bisa dijadikan pilihan masyarakat. Bahkan, bagi
pemula pun bisa melakukannya. Cara budidayanya pun sangat mudah dan tak kenal
musim. Bahkan, budidaya lobster bisa dipolikultur dengan ikan hias kecil
lainnya
Pastinya,
usaha budidaya lobster sangat menguntungkan. Apabila pembudidaya hanya khusus
memeliharan lobster hias maka, lobster
ukuran 2 inchi ini bisa dijual dengan harga Rp 2.000 per ekor.
Jika pembudidaya juga melakukan usaha untuk konsumsi, maka lobster ukuran 1 ons bisa dibanrol dengan
harga Rp 10 ribu per ekor, atau sekitar Rp 100 ribu per kg.
Ditilik
dari potensi pasar dan sumber daya lobster yang ada, Peluang usaha budidaya
lobster tampaknya cukup menjanjikan. Masyarakat bisa memilih untuk segmentasi
lobster hias atau konsumsi. Namun, tak menutup kemungkinan masyarakat bisa
melakukan usaha budidaya keduanya