Search This Blog

Tuesday, 25 February 2014

Lobster Air Tawar, Indah Dipajang Enak Dikonsumsi


Kurun 4-5 tahun silam, masyarakat sempat dihipnotis  dengan keindahan tampilan  udang air tawar ini. Udang air tawar  tersebut tak lain adalah lobster hias, atau para hobiis menyebutnya dengan lobster air tawar (lobster, red).  Meski sempat booming beberapa tahun lalu, hingga saat ini perburuan lobster hias masih saja terjadi. Hal inilah membuat sejumlah pembudidaya lobster di Bogor, Jawa Barat (Jabar) tetap antusias melakukan usaha budidaya lobster. Apalagi jenis udang air tawar ini tergolong mudah dibudidaya.




Pembudidaya lobster air tawar tak hanya memijahkan lobster untuk kebutuhan pajangan. Sebab, ada juga lobster air tawar yang warnanya abu-abu dan merah. Nah, lobster jenis ini bisa juga dijadikan pajangan, tapi bisa  dikonsumsi. Lobster jenis ini umumnya dibesarkan hingga ukuran 1 ons  (8 bulan hingga 1 tahun).  Robert Nurtanio, salah satu pembudidaya lobster asal Bogor pernah mengembangakan sistem budidaya lobster untuk pajangan dan konsumsi. Hasilnya, tentu saja lebih menguntungkan. Pasalnya, lobster ukuran besar bisa dijual ke restoran. Sedangkan yang ukuran kecil (2 inchi) untuk pajangan di akuarium.


Lobster bisa dipijahkan secara massal di kolam tanah maupun kolam semen.  Setelah bertelur, indukan lobster kemudian dipindah ke kolam lainnya. Selanjutnya, telur lobster yang mencapai ribuan butir itu dibiarkan di kolam hingga menetas menjadi larva. Setelah anakan lobster ukuran ½ inchi bisa diberi pakan pellet. Jika ukuranya sudah 2 inchi, anakan lobster itu bisa dijual.


Harga lobster untuk pasar ekspor pun cukup tinggi. Lobster ukuran 2 inchi bisa dijual dengan harga US$ 2 atau Rp 20 ribu untuk pasar Amerika Serikat (AS). Harga itu akan lebih tinggi lagi kalau kualitas lobster yang diekspor cukup bagus. Bahkan, lobster hias asal Papua di pasar  Jerman harganya bisa mencapai US$ 4 atau sekitar Rp 40 ribu per ekor. Sayangnya, untuk mendapatkan lobster hias asal Papua ini indukannya masih mengandalkan  dari alam.

Untuk pasar lokal, harga lobster merah ukuran 2 inchi  di tingkat pembudidaya sekitar Rp 2.500 per ekor. Lobster putih ukuran 2 inchi sekitar Rp 4.000 per ekor dan yang berwarna biru harganya Rp 2.000 per ekor. Di tingkat pedagang (pasar lokal), harga lobster hias  jenis Cherax Destructor  ukuran 2 inchi dibanrol dengan harga Rp 15.000 per ekor.  Sedangkan jenis Procambarus Clarkii dijual dengan harga Rp 30.000 per ekor.  Sementara itu jenis  Red Claw  dibanrol sekitar Rp 5.000 per ekor.



Usaha budidaya lobster tentu saja bisa dijadikan pilihan masyarakat. Bahkan, bagi pemula pun bisa melakukannya. Cara budidayanya pun sangat mudah dan tak kenal musim. Bahkan, budidaya lobster bisa dipolikultur dengan ikan hias kecil lainnya

Pastinya, usaha budidaya lobster sangat menguntungkan. Apabila pembudidaya hanya khusus memeliharan lobster hias maka,  lobster ukuran 2 inchi  ini  bisa dijual dengan harga Rp 2.000 per ekor. Jika pembudidaya juga melakukan usaha untuk konsumsi,  maka lobster ukuran 1 ons bisa dibanrol dengan harga Rp 10 ribu per ekor, atau sekitar Rp 100 ribu per kg. 

Ditilik dari potensi pasar dan sumber daya lobster yang ada, Peluang usaha budidaya lobster tampaknya cukup menjanjikan. Masyarakat bisa memilih untuk segmentasi lobster hias atau konsumsi. Namun, tak menutup kemungkinan masyarakat bisa melakukan usaha budidaya keduanya