Gurame Padang Dikoleksi Sebagai Ikan Hias Bernilai Jual Tinggi

             Selain dikonsumsi, Gurame Padang atau Gurame Merah banyak dijadikan ikan pajangan. Gurame Padang ini tenyata sangat cantik berlenggak lenggok dalam akuarium. Tak heran apabila sejumlah hobiis mengkoleksinya sebagai ikan hias. Lantaran banyak dijadikan ikan hias, maka  harganya pun lebih mahal dibandingkan ikan konsumsi.

            Puluhan rak akuarium berjejer rapi di dalam toko akuarium di kawasan Bogor, Jawa Barat. Nah, yang menarik,  dari deratan akuarium itu, ada dua akuarium yang berisi ikan gurame. Warnanya gurame ini memang cantik, kemerah-merahan dan bergerak dengan anggunnya.  Para hobiis di Bogor ini menyebutnya dengan nama Gurame Padang atau Gurame Merah Padang.

   Yang tak kalah menarik, jika Anda menyentuhkan tangan ke kaca akuarium, si ikan ini seperti turut mengikuti gerakan tangan Anda. Tapi jangan sesekali membuatnya kaget, ikan khas Padng ini, sebab Gurame Padang akan sangat marah saat kita mendekatkan wajah kita. Ikan ini akan bereaksi keras, dan akan membuka mulutnya lebar-lebar , kemudian menggerakkan badannya dengan hentakan yang cukup keras sampai air di dalam akuarium memercik keluar.

“Ikan gurame ini sifatnya sama dengan ikan gurame yang lain. Penurut tapi mudah sekali kaget dan takut. Juga sensitif dengan adanya suara yang tiba-tiba. Dia bisa bersembunyi,” tutur Ista, pengurus dan pemilik Unik Aquarium.

Pendapat serupa diungkapkan oleh Ajeng, salah satu  penghobi ikan hias. Dirinya bisa tahan berlama-lama dan bercengkrama dengan Gurame Padang kesayangannya. “Ketenangan batin bisa diperoleh dengan melihatnya berlenggak lenggok. Hampir serupa dengan melihat ikan arwana, cantik nan anggun,” tuturnya.

Selain itu, ikan gurame ini juga bisa berdamai jika disatukan dengan ikan lainnya dalam akuarium.  Bahkan cocok untuk dipelihara dalam akuarium akuaskap sekalipun (lihat box).

            “Di Jabotabek, ikan gurame ini memang sedang  populer jadi ikan hias. Tapi tidak dengan di Padang, daerah asalnya ikan ini justru tidak populer jadi ikan hias. Sebab mudah ditemui dan mudah berkembang biak. Justru jadi populer karena sudah berpindah tempat dari habitat aslinya,” ungkap Ista.

Harga Berlipat

            Dibandingkan dengan ikan gurame konsumsi yang hanya berwarna kehitaman, Gurame Padang memiliki harga yang lebih mahal. Tapi harga tersebut hanya berlaku di sekitar Pulau Jawa saja, sebab di Padang sendiri harga ikan gurami padang ini hampir sama seperti gurami konsumsi lainnya yakni Rp 46 ribu- Rp 50 ribu per kg.

            “Di sekitar Bogor, harga Gurame  Padang seukuran korek api saja sudah mencapai Rp 4 ribu per ekor.  Sementara ikan gurame konsumsi hanya Rp 1.700 saja untuk ukuran yang sama. Harga itu untuk grosiran alias pembelian minimal 20 ekor,” tutur Ista.

            Ista pun sempat mengungkapkan untuk ukuran 10 cm ikan Gurame Padang bisa mencapai Rp 30 ribu per ekor. Ukuran 20 cm mencapai Rp 50 ribu per ekor dan sepasang indukan yang  siap memijah dibanderol dengan harga Rp 500 ribu- Rp 600 ribu.

            “Lebih puas dan untungnya berlipat jika jual ikan Gurame Padang  untuk ikan hias. Perawatannya enggak mahal tapi harga jualnya kenceng.  Banyak yang cari pula. Sebulan saja saya bisa jual puluhan ekor ukuran 20-30 cm,” ungkap Ista.

            Harga jual yang lumayan menggiurkan ini ternyata disebabkan pembudidaya ikan Gurame Padang  masih sedikit. Ista saja mengakui mendapatkan pasokan dari daerah Jakarta Timur untuk dijual.

            “Kebanyakan pembudidaya ada di Pondok Labu dan Jakarta Timur. Masukkin ikan ke toko setiap sebulan sekali. Itupun yang saya pilih yang kualitas paling bagus,” tutur Ista.

            Tak hanya ukuran ikan hias saja yang bisa dijual dari jenis ikan khas Padang ini. Di daerah Pondok Labu, telur gurame  pun bisa dijual bagi para pembudidaya. “Selain menjual benih dan indukan  Gurame  Padang, saya juga jual telur gurami dengan harga Rp 90 ribu per sarang dengan banyak 7 ribu telur,” ungkap H. Alakhfi.

            Telur-telur ini dijual sebab terkadang pembenihan ikan gurame beresiko gagal untuk bisa bertelur. Sehingga pembudidaya tak perlu lagi pusing untuk bisa menghasilkan telur gurami yang berkualitas. (gsh)

 

Memperindah Tampilan Akuaskape

            Gurame Padang selain dipelihara dalam akuarium ikan air tawar, ikan asli Padang ini  ternyata cocok  untuk mempercantik tampilan akuaskap.  Gurame Padang  menyukai kondisi lingkungan yang bertanaman air. Sifat dasar gurame pun pendamai sehingga ia bisa hidup rukun dalam akuarium dengan ikan lainnya.

            “Pilih ikan yang tidak agresif dan seukuran dengan Gurame  Padang. Seperti ikan jenis cichlid, characin atau ikan labirin lainnya. Misalnya ikan tambakan atau flagtail characin,” tutur Ajeng.

            Sebaiknya tidak memelihara dua jantan gurame dalam satu akuarium sebab gurame jantan bersifat teritorial dan cenderung akan menguasai wilayahnya. Kecuali jika akuarium tersebut luas dan masing-masing jantan memiliki wilayah sendiri.

            Gurami pada umumnya menyukai semua jenis makanan tetapi ada baiknya Anda mengkombinasikan pakannya mulai dari pakan buatan, pakan beku, pakan hidup  sampai pakan sayuran.

            “Pemberian pellet memang tidak apa-apa tapi jangan berlebihan sebab bisa memudarkan warna dari gurame. Untuk pertahankan warna kemerahan pada gurame padang, sebaiknya diberikan daun talas yang sudah dilayukan,” ungkap Ajeng.

            Ikan gurame memang tahan terhadap serangan penyakit.  Namun,  bukan berarti ikan ini tidak dapat terserang penyakit. Sisik rontok dan kulit bengkak terselaputi diselaputi benang putih. Atau tersentak-sentak di permukaan air. Itu tanda gurame terserang cendawan Saprolegnia. Pemicunya suhu air yang tidak stabil menyebabkan ikan stres sehingga mudah ditempeli bibit-bibit penyakit.

                “Jamuran di gurame  bisa diobati dengan batang dan daun kamboja.  Potong batang pada bagian ujung sepanjang 20 cm dari pucuk. Kemudian tebar di akuarium atau kolam. Seminggu kemudian gurame itu mulai sehat dan nafsu makan pun berangsur-angsur normal,” tutur Ajeng.

            Lakukan pengobatan ini setiap pagi selama 3 hari. Jangan ganti air dahulu selama pengobatan.  Pergantian air baru boleh dilakukan pada hari ke-4. Agar ikan tidak stres, lakukan pergantian air secara bertahap. (gsh)