Search This Blog

Wednesday, 5 February 2014

Menjelajah Kepulauan Anambas, Kecantikan Bahari Di Satu Tempat

Mau snorkeling?Relaksasi air terjun sambil memandang laut?Lihat penyu bertelur?Makan masakan khas sambil melihat keramahan Suku Melayu?Anda wajib ke Kepulauan Anambas, dimana kecantikan bahari bisa Anda nikmati di satu tempat.

Kabupaten Kepulauan Anambas terletak di salah satu garis terluar di Indonesia dan telah ditetapkan menjadi kepulauan terindah se-Asia. Kepulauan Anambas di Indonesia, berhasil menduduki urutan pertama setelah bersaing dengan 4 pulau tropis indah lainnya. Keempat pulau tropis tersebut adalah Koh Cang (Thailand), Langkawi (Malaysia), Teluk Halong (Vietnam), dan Similand Islands (Thailand) pada kategori tersebut.

Anda bisa bertraveling kesana dengan menggunakan pesawat dari batam ataupun naik kapal dari daerah tanjung pinang. Anda akan merasa takjub dan kagum saat datang ke pulau ini, kepulauan Anambas bisa diakses dengam perjalanan lewat udara dengan jarak tempuh 1 jam dari kota Batam, atau menaiki kapal dengan lamanya perjalanan mencapai 9 jam dari kota Tanjung Pinang.

    Kabupaten kepulauan Anambas ini masih sangat baru, Kepulauan Anambas dahulu berada di kabupaten Natuna namun dari 3 tahun lalu Anambas telah menjadi kabupaten sendiri.  Penduduk dari kabupaten ini adalah yang penduduknya tersebar di pulau Siantan, Mubur, Kiabu, Jemaja dan beberapa pulau yang lainnya. Pulau Anambas ini terletak di tengah laut Cina selatan, yang menjadi salah satu garis terluar Indonesia.   

    Meskipun baru, beragam kegiatan wisata bahari bisa Anda lakukan disini. Mau snorkeling dan diving?Anda bisa mengunjunngi beberapa pulau dengan keindahan karangnya di Pulau Pahat atau Pulau Bawah.

    “Pulau Bawah terkenal dengan Lagunanya. Laguna adalah semacam danau air laut yang terpisah dari lautan lepas karena bentang alam yang membentuknya. Laguna di gugusan Pulau Bawah dibentuk oleh gugusan pulau di tengah lautan lepas. Airnya berwarna biru jernih. Pemandangan di dasar laguna termasuk ikan-ikan dapat terlihat jelas dari permukaan air. Pasir putih menyelimuti dasar laguna, dan terdapat terumbu karang di beberapa titik,” jelas Roni, salah satu warga Tarempa, Siantan Tengah, Kep. Anambas.

    Ketika air laut sedang surut, gugusan pulau seperti akan saling tersambung oleh gundukan pasir serta karang, yang seperti membentuk pembatas antara air laut di dalam dan di luar gugusan pulau. Gugusan Pulau Bawah terdiri atas lima pulau, yakni Bawah, Sanggah, Murbah, Lidi, dan Elang. Semuanya tak berpenghuni.
Air Terjun Temburun, bersantai sambil nikmati laut

    Anda ingin relaksasi di bawah air terjun sambil menikmati laut?Anda wajib datang ke Air Terjun Temburun yang ada di Pulau Siantan, terletak di bagian Timur kota Terempa. Air terjun ini dapat ditempuh dari Terempa sekitar 30 menit menggunakan kapal pompong.

    “Air terjun ini sangat unik, bentuknya bertingkat-tingkat, sebanyak tujuh tingkat dan bermuara pada Selat Peniting, Dari air terjun juga kita bisa melihat laut di kejauhan. Jadi raga rileks, mata pun dimanjakan pemandangan,” tutur Witari, salah satu pengunjung di Temburun.

    Untuk sampai ke lokasi, memang gampang-gampang susah. Setelah tiba menggunakan pompong, kita harus be

Penyu Durai
rjalan kaki terlebih dahulu dengan jarak tempuh sekitar 200 meter mendatar lalu untuk mencapai tingkatan ke tiga, kita kembali harus jalan menanjak dengan dengan jarak tempuh sekitar 200 meter dengan ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.

    Penasaran ingin melihat penyu bertelur dari dekat?Di Pulau Durai, Kep. Anambas Anda bisa berkeliling mencari penyu bertelur bersama Pak Lahani, “penjaga” pulau. Pulau ini memang menjadi favorit bertelurnya penyu hijau dan sisik.

    Sekarang ini jumlah total sarang telur penyu di sana mencapai kurang lebih 245 titik. Dua puluh tahun lalu,di Durai terdapat setidaknya 80 ekor penyu bertelur tiap malam. Direktorat Konservasi dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K), Kementerian Kelautan dan Perikanan pun tengah membuat lahan penetasan telur penyu disana seiring dengan ditetapkannya Pulau Durai sebagai pulau konservasi.

  
Menyaksikan penyu bertelur di Pulau Durai

“Musim bertelur paling tinggi di bulan 6 (Juni) sampai bulan 8 (Agustus). Saat itu sedang musim teduh. Ombak dan angin tidak besar, jadi makin banyak penyu yang naik bertelur. Biasanya dari sore sudah banyak,” jelas Pak Lahani.

   
Jadi, jika Anda ingin menjelajah sambil mencari penyu bertelur harus bermalam di pulau ini. Tak perlu khawatir, sudah ada beberapa rumah singgah yang bisa Anda tinggali selama menginap disini.Beragam kegiatan bisa Anda lakukan untuk menunggu waktu, mulai dari berkeliling pulau dengan pasir putih dan berkarang, snorkeling di tengah laut hingga memancing ikan untuk ikan bakar.

    Dibutuhkan waktu rata-rata sekitar dua jam perjalanan menggunakan kapal pompong dari Tarempa untuk sampai Durai yang berbatasan dengan negara lain. Lama waktu tempuh fleksibel bergantung cuaca. Bahkan, saat musim angin kencang, jalur itu bisa benar-benar tertutup karena tidak ada kapal yang berani melaju.

Menginap di Tarempa

    Jika Anda ingin menjelajah Kepulauan Anambas, Desa Tarempa menjadi tempat menginap. Desa yang menjadi ibukota Kabupaten Kep Anambas ini memang dikhususkan sebagai desa transit bagi wisatawan.

    Hampir serupa dengan Pulau Pramuka di Kep. Seribu, Tarempa menyajikan suasana pesisir seperti kegiatan nelayan dan keramahan khas Melayu. Di hari Jum’at Anda bisa menemukan beberapa PNS berpakaian khas Melayu seperti baju kurung melayu riau lengkap dengan sarung dan peci.

    Terempa ini ada di sebuah teluk, yang mempunyai air laut yang jernih. Disana ada jalan yang dibangun diatas laut dan diberi nama jalan Semen Panjang, diberi nama tersebut karena pembangunan menggunakan bahan dasar semen beton.
Mie Tarempa, Nikmat Sungguh !

    Dari penuturan penduduk lokal, hal ini dilakukan karena memang sulit untuk membangun jalan lewat bukit batu. Dibawah jalan ini anda akan dimanjakan dnegan pemandangan terumbu karang yang subur. Anda bisa melihatnya tanpa perlu menyelam karena air laut sangat-sangat jernih.

    Dan diujung jalan, anda akan menemukan batu yang kelihatannya seperti ‘menumpang’ pada batu yang lebih besar. Batu ini tercipta secara alami dan tidak mungkin dibuat oleh manusia. Saat malam datang kegiatan yang dilakukan di tarempa adalah duduk-duduk dikedai kopi dan menimati lautan. Martabak telur dan teh susu menambah lengkap keindahan pulau ini.

    Anda pecinta kopi?Tarempa bisa menjadi surga bagi Anda!. Disini tersebar kedai kopi yang bisa Anda singgahi. Kopi disini pun berbeda, rasanya cenderung asam namun aromanya nikmat. Inilah kopi khas Anambas. Anda pun bisa membeli kopi bubuknya dengan harga Rp 50 ribu per 250 gram.

    Selain kopi, mie Tarempa dan martabak telornya juga wajib Anda cicipi disini. Mie Tarempa sendiri dibuat dari mie telor buatan tangan dan dibumbui dengan kari Melayu plus cincangan daging ikan tongkol. Sedangkan martabak telornya sendiri sepintas mirip dengan roti cane dan disajikan dengan cocolan kari. Nikmat sungguh!.

1 comment:

  1. SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

    Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<

    ReplyDelete