KKP Komitmen Bangkitkan Ekonomi Pesisir Barat Sumatera

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) komitmen untuk membangkitkan ekonomi nelayan yang berada di kawasan pesisir barat Sumatera. Salah satunya adalah Provinsi Bengkulu. Melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan  Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan di daerah, KKP pada tahun 2014 telah mengalokasikan anggaran sebesa Rp 23,3 miliar.  Anggaran dari KKP ini bertujuan untuk meningkatkan produksi, mutu hasil tangkapan dan produktivitas nelayan dengan menerapkan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan.

"Program ini secara langsung juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah (dalam hal ini adalah masyarakat nelayan) dan untuk menjamin keberlanjutan usaha penangkapan ikan skala kecil (nelayan tradisional),"  kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif, C. Sutardjo, saat kunjungan kerja di PPP Pulau Baai, Bengkulu, belum lama ini.

Sharif dalam kesempatan itu juga mengatakan, bantuan, fasilitas dan alokasi anggaran untuk pembangunan kelautan dan perikanan di Bengkulu dan Pulau Baai khususnya, dapat dimanfaatkan dan dioperasionalkan secara maksimal agar memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.

Seperti diketahui, sektor kelautan dan perikanan Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan dapat diandalkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Potensi ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1,2 triliun per tahun.

Meski potensinya besar, namun  yang baru dimanfaatkan diperkirakan masih kurang 10 persen. Bahkan menurut studi McKinsey Global Institute, diproyeksikan ekonomi Indonesia akan menjadi yang terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030. Menurut McKinsey, 4 besar sektor yang akan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia ke depan adalah sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa.

Untuk berlangganan Tabloid Akuamina Cetak bisa menghubungi ke 089636164269